7.
Prinsip-prinsip Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja
efektif serta efesien untuk mencapai tujuan.
Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping
menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia
itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki
pandangan serta pola hidup yang berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang
dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu:
a. Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin
efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap
usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam
melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari
factor-faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang
cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan
serta kemampuan bawahan.
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin
sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan
tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat
dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan.
Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang
baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang
wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan
baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai
tujuan organisasi.
c. Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan
tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur
didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan
saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta
semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.
Menurut
Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
· Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
· Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
· Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
· Menghargai hasil yang baik dan sempurna
· Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
· Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang
cukup
· Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi
dirinya
Mencapai
Actuating Managerial yang Efektif
1. Komunikasi organisasi
Komunikasi
organisasi merunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks
dan jarngan organisasi.Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk
komunikasiantarpribadi dan komunikasi kelompok.
Pembahasan
komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi,
hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya
organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu
jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus
komunikasi vertikal dan horizontal.
Dalam
teori-teori organisasi ada dua hal yang mendasar yang dijadikan pedoman: Teori
tradisi posisional yang meneliti bagaimana manajemen menggunakan
jaringan-jaringan formal untuk mencapai tujuannya.Teori tradisi hubungan antar
pribadi yang meneliti bagaimana sebuah organisasi terbentuk melalui interaksi
antar individu.
2. Coordinating
Coordinating
atau mengkoordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan
kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan
bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan
organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan itu, antara lain
dengan memberi instruksi, perintah, mengadakan pertemuan untuk memberikan
penjelasan bimbingan atau nasihat, dan mengadakan coaching dan bila perlu
memberi teguran.
3. Motivating
Motivating
atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahannya
melakukan kegiatan secara sukarela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan.
Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan
ditunjukan agar bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat
melaksanakan tugas-tugas sehingga mereka berdaya guna dan berhasil guna.
4. Leading
Istilah
leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen, di kemukakan oleh Louis A.
Allen yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer
yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima macam
kegiatan, yakni
1)
mengambil keputusan.
2)
mengadakan komunikasi agar ada saling pegertian antara manajer dan bawahan
3)
memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka
bertindak
4)
memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta
5)
memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Daftar
Pustaka
Handoko,
T. H. (2009) Manajemen. Edisi 2. BPFE: Yogyakarta
Hasibuan,
M. S. P. (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia. Sinar Grafika Offset : Jakarta
Mulyono.
2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar